Piring :"Tan reuni lebaran tahun ini sepi banget ya?"
Mie Instan :"Iya, aku juga ngerasa gitu"
Piring : "Menurut mu gara-gara apa Tan?"
Mie Instan : "Mungkin udah banyak yang berkeluarga jadi pada sibuk ke rumahnya mertua"
Piring : "Kan prosentase yang sudah nikah dan masih bujangan tipis"
Mie Instan : "Lha terus pada kemana?"
Piring : "Mungkin malu"
Mie Instan : "Malu kenapa?"
Piring : "Namanya juga belum sukses"
Mie Instan : "Masak sama teman sendiri malu?"
Piring : "Kan reuni itu bagi sebagian besar orang dianggap sebagai ajang pamer"
Mie Instan : "Kayak anak kecil aja suka pamer"
Piring : "Anak kecil kan pamer harta orang tua, lha ini sudah dewasa. Jadi pencapaian diri sendiri yang ingin ditunjukkan"
Mie Instan : "Kamu kok nuduh gitu?"
Piring : "Ya aku sebel aja, dulu waktu masih belum mapan dihubungi susahnya bukan main. Pas giliran udah sukses, buset nomer satu pengen kumpul-kumpul"
Mie Instan : "Ya Alhamdulillah. Pesertanya kan makin nambah"
Piring : "Kalo nambahnya cuma sesaat itu yang bikin aku sebel"
Mie Instan : "Lebaran kan emang sesaat, cuma ada satu kali dalam setahun"
Piring : "Bukan gitu maksud ku. Tapi tipikel orang kayak gitu biasanya, ketika sudah sukses mereka bakal datang. Tapi ketika datang ke acara yang dikira kurang eklusif ya sudah tahun berikutnya enggak mau datang lagi"
Mie Instan : "Masak sih?"
Piring : "Iya"
Mie Instan : "Terus yang sampai sekarang belum sukses ada?"
Piring : "Ada. Tapi ya kayak gitu, diajak datang sulitnya bukan main. Biasanya alasan itu ntar bingung isi sumbangan berapa terus takut kalo ditanya aneh-aneh sama teman"
Mie Instan : "Tapi kan itu pandangan mu aja, coba deh tahun depan kamu data. Contoh Abdullah (alamat tengah kota, kerja tukang sol sepatu, waktu SMA ketua osis, belum menikah) dan seterusnya. Kamu amati perkembangan datanya setiap tahun yang mau kumpul siapa saja"
Piring : "Buat apa?"
Mie Instan : "Biar kamu tahu dan tidak menerka-nerka lagi, bahwa harta itu berbanding lurus dengan silaturahim atau tidak?"
Piring : "Jika datanya random?"
Mie Instan : "Berati dugaan mu salah. Kan ketidakhadiran seseorang bisa juga karena malas, enggak bisa naik motor, hujan, sudah nikah dan ikut acara pasangan, atau malah mudik ke kota lain"
Piring : "Tapi kan reuni itu cuma 2 sampek 3 jam masak enggak sempet sih?"
Mie Instan : "Jangankan reuni. Sholat yang cuma 3 menit aja kadang enggak sempet"
Piring : "Haha, iya juga ya. Reuni sama yang bikin hidup aja kadang malas-malasan. Apalagi reuni sama orang yang enggak jelas kayak kita"
Mie Instan : "Ya udah jangan salahkan orang-orang yang kehadirannya hanya memiliki tendensi lain. Itu kan urusan mereka, yang penting kita ikhlas kumpul-kumpul biar banyak sodara"
Piring : "Lah nambah sodara buat apa? Kita itu di rumah udah kebanyakan sodara"
Mie Instan : "Kan sodara itu kadang enggak keliatan sebagai sodara. Malah kadang teman itu bisa melebihi sodara"
Piring : "Terus nanggepin orang-orang yang banyak tendensi di setiap kehadiran gimana?"
Mie Instan : "Ya biarin aja, waktu yang bakal menjawab. Dan kita bakal tahu siapa saja yang benar-benar seorang sahabat"
Piring : "Kok dibiarin? Kan enak kalo punya banyak teman sukses dan mapan. Bisa ngangkat teman-teman yang lain"
Mie Instan : "Berati kamu tidak ikhlas dan memiliki tendensi dalam berteman. Kamu kira persahabatan itu semurah harga jabatan, jodoh, dan kendaraan yang dipamerkan saat reuni. Bila kamu menganggap persahabatan masih seperti itu, kamu tak ada bedanya dengan anak SMA yang suka nge gep's dan hanya memilih teman anak orang kaya"
Piring : "Lalu saran kamu apa biar bisa membuat persahabatan tanpa tendensi?"
Mie Instan : "Kadang aku mikir gini. Gimana kalo setiap reuni itu kita tanggalkan semua pencapaian. Kita kembali seperti SMA dulu di saat pertama kali saling mengenal. Kita jauhkan makanan enak. Kita kembali ke titik nol seperti dulu. Biar tidak ada jurang di antara kita"
Piring : "Waktu SMA kan kita enggak punya apa-apanya. Kalo gitu konsumsinya apa'an donk?"
Mie Instan : "Ya udah gelarin tikar kasih sendok, piring, dan mie instan"
Piring : "Terus pas pidato pembukaan kamu kasih sambutan kayak gini (Acara ini dipersembahkan oleh Indo###)"
Mie Instan : "Haha"