Siapakah Jodoh Ku?

Gelas :"Nem, kini usia ku sama dengan Nabi Muhammad SAW saat Beliau menikahi Siti Khadijah"

Rinem :"Emangnya kenapa?"

Gelas : "Sudah saatnya aku mengikuti Beliau"

Rinem : "Apa kamu sudah siap?"

Gelas : "Harus siap"

Rinem : "Kenapa harus siap?"

Gelas : "Soalnya kita itu kan, ya udah biar lebih mudah sekarang aku tanya sama kamu"

Rinem : "Silahkan"

Gelas : "Kita ini yang buat siapa?"

Rinem : "Allah"

Gelas : "Berati semua yang datangnya dari Allah adalah kebenaran?"

Rinem : "Sudah pasti"

Gelas : "Termasuk SOP yang Allah bikin juga sebuah kebenaran?"

Rinem : "Iya"

Gelas : "Kamu tahu SOP Allah apa saja?"

Rinem : "Al quran dan Hadist"

Gelas : "Hadist tentang menikahnya Nabi Muhammad di usia 25 tahun kamu percaya?"

Rinem : "Percaya"

Gelas : "Ya berati aku sekarang harus menikah"

Rinem : "Bener juga kata mu, terus sekarang kamu sudah ada pandangan?"

Gelas : "Pandangan pasti ada, tapi takdir Allah yang belum mempersatukan"

Rinem : "Ya berati kamu harus sabar, apa dia sudah dinikahi orang lain?"

Gelas : "Belum, tapi suatu saat nanti dia pasti akan dinikahi orang lain"

Rinem : "Kamu sudah usaha maksimal buat dapatin?"

Gelas : "Sudah"

Rinem : "Ya sudah, memang saatnya kamu ikhlas"

Gelas : "Tapi apa boleh aku masih mencintainya?"

Rinem : "Jelas tidak boleh lah, sebab hal itu akan menimbulkan penyakit hati yang akan mempersulit mu masuk surga"

Gelas : "Kalo aku berdoa agar dia yang akan menjadi bidadari ku di surga?"

Rinem : "Kamu itu lucu Las"

Gelas : "Kok lucu, bukankah itu cara terbaik untuk tetap bisa mencintainya"

Rinem : "Cinta kata mu?"

Gelas : "Kan cinta datangnya dari Allah"

Rinem : "Tapi cinta yang ada di dunia itu semu"

Gelas : "Kok semu, kenapa?"

Rinem : "Soalnya kita ini kan sekumpulan ALIEN"

Gelas : "Sekarang gantian kamu yang jadi lucu Nem"

Rinem : "Ya udah sekarang aku tanya"

Gelas : "Ok"

Rinem : "Siapakah nenek moyang kita?"

Gelas : "Nabi Adam as"

Rinem : "Diciptakan dimana?"

Gelas : "Di surga"

Rinem : "Bukan di bumi kan?"

Gelas : "Bukan"

Rinem : "Lha kenapa anak cucunya sekarang ada di bumi? Bukankah ketika diciptakan di surga berati kita ini orang surga kan"

Gelas : "Karena peristiwa buah Quldi dan Allah menurunkan Nabi adam serta ibu hawa ke bumi"

Rinem : "Berati kita sekarang cuma bertamu kan?"

Gelas : "Iya"

Rinem : "Kita ini ALIEN dong, lha wong kita bukan penduduk asli bumi"

Gelas : "Lha terus hubungannya jodoh sama ALIEN apa?"

Rinem : "Aku buat perumpamaan. Kamu punya rumah, kulkas, magicom, dispenser, dan kompor. Lengkap pokoknya. Lalu suatu hari kamu naik bis dari rumah. Kamu muter-muter di jalan raya. Dan ketika muter-muter, kamu mulai lupa sama rumah dan seisinya. Dan selama di dalam bis itu ada wanita cantik, makanan enak, teman yang asik, udara AC yang sejuk, video dangdut koplo, kondektur, dan sopir. Tapi seasik-asiknya di dalam bis, kamu tidak boleh terlena karena itu bukan rumah mu"

Gelas : "Kalo aku salah milih bis dan enggak sampai rumah gimana?"

Rinem : "Sama seperti manusia yang masuk neraka"

Gelas : "Lalu bis yang benar seperti apa?"

Rinem : "Yang bisa mengantarkan mu ke rumah"

Gelas : "Ciri-cirinya?"

Rinem : "Sopir dan kondekturnya benar"

Gelas : "Mereka itu siapa?"

Rinem : "Al quran dan Hadist"

Gelas : "Sebelum kamu semakin sok ustad dan menyimpang jauh, lha hubungannya sama jodoh apa?"

Rinem : "Sama seperti kamu mengenal seorang wanita di dalam bis"

Gelas : "Berati kalo aku terlalu berharap dan sangat cinta mati pada wanita di dalam bis enggak boleh ya?"

Rinem : "Ya enggak boleh lah, namanya juga teman yang sedang sama-sama satu perjalanan"

Gelas : "Lalu aku harus bersikap bagaimana kepada wanita di dalam bis ini?"

Rinem : "Tanya lah pak kondektur dan sopir, kamu akan dijelaskan semuanya"

Gelas : "Kalo aku mengajak wanita ini pulang ke rumah boleh?"

Rinem : "Loh malah itu yang paling disukai Pak sopir dan kondektur"

Gelas : "Kok bisa begitu?"

Rinem : "Baca Ar-Ra'd 22-24"

Gelas : "Kalo saumpama di dalam bis aku tidak mendapat kenalan wanita untuk diajak duduk bersama sampai bis tiba di rumah bagaimana?"

Rinem : "Tenang bro, masih ada Al-Waqi'ah 35-37"

Gelas : "Kalo saumpama aku kenal wanita di bis, lalu dia terpaksa duduk dengan pria lain. Meski di dalam hati kecilnya ingin duduk bersama ku. Apa aku boleh berdoa agar dipertemukan kembali di rumah?"

Rinem : "Di dalam bis dan rumah adalah dua dunia yang berbeda. Pernah kah kamu setelah naik bis antar kota yang lama dan capek. Lalu kamu sampai di rumah dengan selamat. Apakah mungkin kamu masih menginginkan sesuatu yang kamu temui di dalam bis yang sangat sekejap itu?"

Gelas : "Aku pasti sudah lupa"

Rinem : "Seperti itu lah hakikat dunia ini. Jika kamu selalu ingat, bahwa sekarang ini cuma naik bis. Di dalam pikiran mu pasti cuma satu. Rumah"

Gelas : "Kalo saumpama di dalam bis aku kenal wanita. Dan kami saling tertarik. Lalu karena suatu sebab dia harus duduk bersama pria lain. Apakah aku boleh merebutnya agar dia bisa duduk bersama ku?"

Rinem : "Maka murka Allah sangat besar kepada mu"