Pohon pisang :"Put sekarang kamu kerjanya apa?"
Rerumputan :"Aku jadi buruh tenaga lepas, outsourcing"
Pohon pisang : "Alhamdulillah Put, minimal ada pekerjaan"
Rerumputan : "Tapi kan kontrak kerja ku tidak jelas, enggak masuk sehari aja udah dipotong gajinya. Dan ketika mandor enggak suka, bakal kena PHK tanpa pesangon aku"
Pohon pisang : "Kamu kok enggak bersyukur"
Rerumputan : "Ya mau bersyukur gimana lagi, kerja ku itu lebih berat dari pada karyawan tetap. Enak sekali mereka bisa menyuruh ku. Mereka itu kerjanya santai, tapi gajinya lebih gede dan kontrak kerjanya jelas"
Pohon pisang : "Manusia kan kadang di atas, kadang di bawah"
Rerumputan : "Tapi apakah memang seperti itu kodrat seorang outsourcing?"
Pohon pisang : "Kodrat gimana maksud mu?"
Rerumputan : "Ditakdirkan untuk selalu mengabdi kepada karyawan tetap"
Pohon pisang : "Enggak"
Rerumputan : "Emangnya ada karyawan tetap yang ngabdinya kepada outsourcing?"
Pohon pisang : "Ada"
Rerumputan : "Siapa?"
Pohon pisang : "PNS"
Rerumputan : "Haha"
Pohon pisang : "Kok kamu ketawa?"
Rerumputan : "Ya kamu aneh, mana ada kayak gitu"
Pohon pisang : "Kan Bupati, Gubernur, dan Presiden itu tenaga kerja outsourcing"
Rerumputan : "Iya juga ya, tapi kan mereka itu tenaga kerja outsourcing yang enak"
Pohon pisang : "Maka dari itu kalo kamu bilang kodrat seorang outsourcing itu mengabdi ya emang bener, seharusnya kan pimpiman pemerintahan kayak gitu"
Rerumputan : "Tapi kan yang ada malah sebaliknya"
Pohon pisang : "Betul, bayangin aja para PNS itu sampek jadi gedibal amoh dan kreditnya enggak lunas-lunas tetep aja jadi PNS. Malah yang jadi outsourcing hidupnya enak banget dengan segudang fasilitas"
Rerumputan : "Emangnya salah jadi PNS?"
Pohon pisang : "Di dunia ini selama tetap bersyukur, rendah hati, dan mencari barokah. Enggak ada yang salah. Kamu juga seharusnya seperti itu. Pokoknya selama pekerjaan itu berkah, kamu enggak bakal kelaparan dan kekurangan"
Rerumputan : "Tapi di tempat kerja ku. Aku pengen jadi karyawan tetap biar gajinya makin besar dan kontrak kerjanya jelas"
Pohon pisang : "Kalo cuma demi peningkatan gaji. Terus kamu menghalalkan segala cara. Jilat sana-sini. Buat apa kayak gitu?"
Rerumputan : "Kan yang penting anak istri ku bisa terjamin ekonominya"
Pohon pisang : "Terjamin kan hanya dalam kalkulasi mu. Tapi di mata manusia, kelakuan kamu itu hina banget dan mereka bakal memusuhi mu. Di mata manusia aja hina, apalagi di mata Allah kan"
Rerumputan : "Lalu ekonomi ku gimana?"
Pohon pisang : "Selama pekerjaan kamu itu berkah. Allah yang bakal ngejamin. Entah nanti kamu dapat penghasilan tambahan, status karyawan tetap, atau malah pindah ke perusahaan lain yang lebih bonafit"
Rerumputan : "Sungguh?"
Pohon pisang : "Kan ada di Al quran. Masak aku harus bohongin kamu"
Rerumputan : "Gitu ya. Tapi kenapa kamu menyuruh ku tetap mencari yang barokah, kan enak kalo saumpama aku jadi karyawan tetap?"
Pohon pisang : "Soalnya di dunia ini enggak ada yang namanya tetap"
Rerumputan : "Maksud mu?"
Pohon pisang : "Ya enggak ada satu hal pun yang memiliki embel-embel tetap. Entah itu karyawan tetap, rumah tetap, istri tetap, atau pun mobil tetap. Semua yang ada di dunia ini adalah outsourcing. Karena ketika kontraknya udah abis, ya udah bakal diambil"
Rerumputan : "Kan minimal ada kontraknya"
Pohon pisang : "Emangnya kamu tahu kontrak kita sama Allah sampai kapan?"
Rerumputan : "Enggak"
Pohon pisang : "Ya udah, berati kita ini mahluk outsourcing"