Minyak Rambut :"Assalamualaikum Sis"
Sisir :"Walaikumsalam"
Minyak Rambut : "Bagaimana kabarnya?"
Sisir : "Baik"
Minyak Rambut : "Kalo kamu?"
Sisir : "Aku juga baik"
Minyak Rambut : "Gimana kabar paman mu?"
Sisir : "Paman yang mana?"
Minyak Rambut : "Yang jadi menantunya pak Sandal"
Sisir : "O pak Sepatu"
Minyak Rambut : "Iya"
Sisir : "Baik, emangnya kenapa kamu tiba-tiba nanyain paman ku?"
Minyak Rambut : "Soalnya aneh aja, seminggu yang lalu tiba-tiba beliau hubungin aku dan minjem duit"
Sisir : "Sorry ya Min, soalnya waktu itu paman ku lagi butuh duit banget buat operasi mertuanya yang habis kecelakaan"
Minyak Rambut : "Loh kenapa minjem duit segala, bukankah menantu pertamanya pak Sandal orang kaya"
Sisir : "Itu lah hebatnya paman ku Min"
Minyak Rambut : "Hebat kenapa?"
Sisir : "Meski pun dia pas-pasan dan sering dibanding-bandingkan sama menantu pertamanya pak Sandal. Dia tetap sabar dan enggak pernah sedikit pun jengkel sama pak Sandal. Bahkan ketika musibah gini yang paling repot itu dia dari pada sanak sodara pak Sandal"
Minyak Rambut : "Kan menantu pertamanya orang kaya kok malah minjem duit ke orang?"
Sisir : "Sebelumnya aku minta maaf ya Min"
Minyak Rambut : "Minta maaf buat apa?"
Sisir : "Soalnya yang nyaranin minjam duit ke kamu itu aku"
Minyak Rambut : "Lha kenapa?"
Sisir : "Soalnya aku kasian sama paman ku. Dia udah minjam duit kesana-kemari dan enggak dapat hutangan. Bahkan menantu pertama pak Sandal yang kerja di perusahaan besar di pulau Sulawesi itu enggak mau minjemin. Karena gaji nya sudah habis buat kredit mobil dan rumah"
Minyak Rambut : "Kok gitu, lha wong lebaran tahun lalu aku masih ingat pas pak Sandal silaturahim satu keluarga ke rumah ku. Dia sangat bangga-banggain menantu pertamanya. Padahal saat itu ada paman mu. Aku kasian lihat ekspresi paman mu yang seolah-olah enggak punya apa-apa dan cuma bisa numpang di rumah mertua"
Sisir : "Perlu kamu tahu ya Min. Meski pun paman ku numpang dia enggak pernah utik-utik hartanya mertua. Lha wong makan aja pakek duitnya sendiri yang dia kasih ke istri buat beli beras satu keluarganya pak Sandal"
Minyak Rambut : "Lha iyo, kok tega bilang gitu di hadapan orang"
Sisir : "Jangan jelek-jelekin mertua paman ku Min. Paman ku paling enggak suka ada orang yang jelek-jelekin mertuanya. Dan perlu kamu ingat uang mu yang dipinjam paman ku pasti dikembalikan, soalnya aku sendiri yang siap jadi jaminan"
Minyak Rambut : "Santai aja Sis, selama aku enggak butuh yang sangat mendesak biarlah dipakek dulu sama paman mu"
Sisir : "Makasih ya Min"
Minyak Rambut : "Sama-sama. Soalnya aku bangga sama paman mu, di dunia ini jarang orang kayak gitu. Yang selalu siap jadi aktor belakang layar yang ikhlas tanpa imbalan atau pun pujian"
Sisir : "Iya Min, doa kan saja paman ku selalu sehat buat cukupin kebutuhan keluarga"
Minyak Rambut : "Amiin"